Kamis, 23 Februari 2012

Tugas sosiolinguistik

Tugas/latihan bab I


1.      Bahasa penting dalam kehidupan manusia karena manusia mencapai hakekat kemanusiaannya melalui pengembangan kompetensi bahasa, berkembang menjadi berbudaya, dan beradab melalui bahasa. Bahasa juga sebagai sarana berpikir, mengingat masa lalu, menyatakan masa kini, dan memprediksi masa depan. Dan tanpa bahasa manusia tidak dapat berinteraksi dengan sesamanya.
2.      10 sifat bahasa menurut bolinger yaitu:
                  1.         Bahasa bersifat manusiawi artinya bahasa tipikal terhadap manusia. Maksudnya bahasa mencirikan manusia dan membedakannya dari binatang. Dalam kaitan dengan itu, manusia menggunakan bahasa secara kreatif; sesuai dengan konteks pemakaiannya.
Contohnya: manusia mengucapkan “selamat pagi” di waktu pagi hari, dan menggantinya dengan “selamat sore” di waktu sore. Sementara burung beo yang sudah di latih untuk mengucapkan selamat pagi, tidak mengubahnya sebagaiman yang dilakukan manusia.
                  2.         Bahasa sebagai tingkah laku dimaksudkan sebagai bagian dari kemampuan karena merupakan bagian dari kemampuan, dalam hal ini kemampuan berbahasa, maka kemampuan itu dapat dikembangkan/diringkat seiring dengan perkembangan social dan perkembangan intelektual seseorang.
                  3.         Media bahasa berupa bunyi selaras dengan bahasa didengar dan juga diucapakan. Dipahami bahwa symbol bunyi bahasa merupakan symbol primer; symbol yang muncul sebagai sarana komunikasi. Tulisan (bahasa tulis) merupakan symbol sekunder, sebagaimana halnya symbol-simbol lain, misalnya symbol matematika, yang merupakan symbol verbal ke dalam symbol-simbol nonverbal. Tulisan dianggap sebagai perkembangan baru sehingga sejarawa menjadikan tulisan sebagai pembeda antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah.  
                  4.         Bahasa memiliki hierarki, tampak pada gabungan unsur yang lebih kecil dalam membangun unsur yang lebih besar. Gabungan itu tidak bersifat suka-suka, melainkan menurut system tertentu yang berlaku secara internal bahasa.
                  5.         Bahasa berubahan karena perubahan manusia sebungan dengan perubahan teknologi. Perubahan itu mudah teramati pada soal bertambahnya bentuk leksikal sebagai konsekuensi dari munculnya benda-benda teknologi, baik yang berkaitan dengan perangkat keras, maupun perangkat lunaknya. Perubahan semacam itu disebut sebagai perubahan eksternal.   
                  6.         Bahasa berkaitan dengan sikap, salah satu fungsi bahasa ialah sebagai sarana untuk mengekpresikan pikiran, perasaan, dan sikap. Pikiran, perasaan dan sikap menetukan cara berbahasa seseorang. Sikap bahasa orang yang hidup dibawa tekanan berbeda dengan sikapr berbahasa orang yang hidup di alam kebebasan. 
                  7.         Bahasa bersifat arbitrer, merujuk pada pengertian bahwa bahasa disusun dan digunakan secara manasuka. Susunan dan pemakaian secara manasuka tidak identik dengan “suka-suka”.  Tapi didasarkan pada norma bahasa dan norma pemakaiannya. Sifat arbitrer juga berkaitan dengan pemaknaan oleh guyup tutur.
                  8.         Bahasa terstruktur, maksudnya tersusun sesuai dengan kaidah tertentu yang dapat dipahami secara vertikal dan horizontal
                  9.         Bahasa bersifat vertikal dan horizontal, dapat di uji dengan dengan substitusi (pergantian) secara vertikal dan derivasi (perluasan) secara horizontal sesuai dengan sifat (makna) unsure-unsurnya.  
                10.       Bahasa didengar dan juga diucapkan dapat dipahami bahwa symbol bunyi bahasa merupakan symbol primer; symbol yang pertama muncul sebagai sarana komunikasi.
3.      3 pertanyaan yang berkaitan dengan hakikat bahasa yang dikemukakan oleh Mackey yaitu:
1.   Bagaimanakah suatu bahasa dibunyikan dan ditamapkkan?
Kaitannaya dengan bentuk lingual yang secara riil digunakan oleh individu ataupun oleh sekelompok penutur (guyup tutur).    
2.   Bagaimanakah suatu bahasa berfungsi?
Suatu bahasa baru berfungsi dan bermakna jika bahasa tersebut digunakan dalam konteks.
3.   Bagaimanakah suatu bahasa berkembang?
Berkaitan dengan perubahan/pergeseran suatu bahasa terkait dengan kedudukan, fungsi dan peran sosialnya.

4.      Bahasa disebut sebagai fonem yang khas karena
a.       Bahasa selalu berada (dan melekat) pada setiap manusia, baik secara individu maupun secara berkelompok.
b.      Bahasa membuat manusia memahami hal lain, misalnya: hukum, politik, ilmu pengetahuan, bahkan bahasa membuat manusia mengerti dirinya sendiri.
c.       Bahasa tidak sekedar alat berkomunikasi, tetapi tipikal terhadap manusia, artinya bahasa yang menumbuhkan pemahaman nilai-nilai dan meningkatkan peradaban yang merupakan cirri kemanusiaan.
5.      Hubungan antara bahasa dan masyarakat penggunanya yaitu:
a.       Struktrur social berpengaruh terhadap struktur bahasa. Struktur social berkaitan erat dengan aktualisasi diri sehingga perbedaan struktur bahasa di antara kelas social di dalam masyarakat disebabkan adanya keinginan untuk merasa berbeda antarindividu didalam kelompok, atau pun antar kelompok kecil didalam kelompok yang lebih luas.
b.      Struktur bahasa menentukan struktur atau tingkatan social seseorang maupun sekelompok orang. Hal ini mengandung dua pengertian,yakni: (1) bentuk-bentuk lingual yang dipilih menentukan kelas  social pemakainya; (2) kekompleksan struktur yang digunakan seseorang atau pun sekelompok orang menunjukkan tingkat intelektualitasnya.
Menurut Sapir-Whorf, tanggapan pikiran, dan tindakan seseorang tergantung pada struktur dan kosa kata bahasanya. 
6.      Hubungan timbal balik antara struktur bahasa dengan struktur masyarakat yaitu struktur bahasa menetukan tingkatan social seseorang atau sekelompok orang, yang mengandung dua pengertian yaitu:
1.      Bentuk-bentuk lingual yang dipilh menetukan kelas social pemakainya
2.      Kekompleksan struktur yang digunakan seseorang atau pun sekelompok orang menunjukkan tingkat intelektualiatasnya. Sedangkan,
Struktur masyarakat berpengaruh terhadap struktur bahasa. Dalam masyarakat yang mengenal kelas-kelas social seperti di Jawa dan di Bali, terdapat perbedaan struktur gramatika dan leksikal untuk masing-masing kelas social.
7.      Hubungan antara langua dan parole, dan hubungan antara competence dan performance yaitu:
·         Langua kemampuan individu dalam berbahasa
·         Parole kemampuan individu dalam penggunaan bahasa
Hubungan performance dengan competence yaitu tingkah laku bahasa yang dikeluarkan sebangai performansi dan yang masih didalam sebagai komptensi
8.      Fungsi bahasa menurut Jakobson, Malinowski, Popper, Concon, Jr.,  Keraf, dan Titus, Smith dan Nolan yaitu
1.      Menurut Roman Jakobson, fungsi bahasa sebagai berikut:
1.      Fungsi emotif/ fungsi ekspresif berorientasi pada pengirim
2.      Fungsi konatif berorientasi pada penerima
3.      Fungsi referensial berorientasi pada konteks
4.      Fungsi puitik berorientasi pada pesan
5.      Fungsi fatik menekankan pada kontak
6.      Fungsi metalinguistik berfokus pada (pemahaman) kode. 
2.      Menurut Bronislaw Malinowski, fungsi bahasa dibedakan atas:
1.      Pragmatis
2.      Magis, yang lebih terfokus pada pelibat ( pengirim dan penerima).
3.      Menurut Karl Popper, memilah fungsi bahasa atas:
1.      Fungsi ekspresif
2.      Fungsi sinyal
3.      Fungsi deskriptif
4.      Fungsi argumentative
4.      Menurut John J. Concon,jr, fungsi bahasa yaitu:
1.      Fungsi membuka pembicaraan (misalnya memberi salam)
2.      Menghidarkan komunikasi (membuat reaksi tertentu untuk menghentikan komunikasi)
3.      Mencatat dan mneruskan
4.      Instrumental (ucapan yang menimbulkan akibat tertentu)
5.      Afektif (menyatakan perasaan pembicara terhadap pendengar)
6.      Melepaskan tekanan perasaan
7.      Tahyul
8.      Ritual (untuk upacara ritual, termasuk bahasa untuk doa) 
5.      Menurut Keraf, lima fungsi yaitu:
1.      Fungsi informasi
2.      Fungsi ekspresi diri
3.      Fungsi adaptasi dan integrasi
4.      Fungsi control social (direktif)
5.      Fungsi fatik.
6.      Menurut Titus, Smith dan Nolan membedakan fungsi bahasa atas:
1.      Fungsi kognitif
2.      Fungsi emotif
3.      Fungsi imperatif
4.      Fungsi seromonial
9.      Fungsi bahasa menurut saya yaitu:
                  1.         Fungsi ekspresif yaitu bahasa digunakan untuk mengkomunikasikan perasaan-perasaan melalui pesan-pesan nonverval. Cotohnya: rasa sayang, rasa rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin dan benci.
                  2.         Fungsi informasi yaitu bahasa digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan informasi maupun pesan.
                  3.         Fungsi adaptasi yaitu bahasa di gunakan menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar.
                  4.         Fungsi ritual yaitu bahasa digunakan untuk menegaskan kembali komitmen dalam tradisi keluarga, suku, bangsa, Negara, ideology dan agama.
                  5.         Fungsi argumemntatif yaitu bahasa digunakan untuk menyampaikan alasan-alasan.
                  6.         Fungsi instrument yaitu bahasa digunakan sebagai srana tujuan pribadi atau tujuan pekerjaan.


Tugas/ latihan bab II

1.      Hubungan antara konsep sosiolinguistik dengan sosologi bahasa yaitu dimaknai berdasarkan fokus (penekanan) kajian.  Kedua konsep ini menghasilkan dua titik fokus yakni bahasa dan masyarakat, sebagaimana kita memandang dua bidang kajian, yakni linguistik dan sosologi
2.      Perbedaan antara sosiolinguistik teoretis dengan sosiolinguistik terapan yaitu sosiolinguistik teoretik berfokus pada aspek fenomena pemakaian bahasa dalam konteks social budaya penuturnya, baik yang berkenaan dengan penerapan teori maupun perumusan teori-teori yang mungkin berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam konteks social budaya. Mencakup:
·         Repertoar kebahasaan
·         Pilihan kata
·         Ranah pemakaian bahasa
·         Kedwibahasaan
·         Diglosia
Sosiolinguistik terapan berfokus pada pemecahan persoalan-persoalan praktis yang berkaitan dengan kehidupan bahasa, seperti:
·         Perencanaan bahasa
·         Politik bahasa pembinaan
·         Pengembangan bahasa
·         Pemertahanan bahasa
3.      Perbedaan antara sosiolinguistik mikro dengan sosiolinguistik makro yaitu Sosiolinguitik mikro/ interaksional adalah studi tentang pemakaian bahasa sebagai sistem interaksi verbal antar penutur. Sedangkan,
 Sosiolinguistik mikro/ sosiolinguistik korelasional adalah studi tentang pemakaian bahasa dalam kaitan dengan hubungan antara cirri-ciri linguistic yang digunakan dengan factor-faktor non linguistik. Misalnya, bahasa dan jenis kelamin, bahasa dan status social.
4.      Yang dimaksud dengan masyarakat bahasa yaitu masyarakat yang setidaknya mengenal satu variasi tutur (bahasa ataupun dialek) beserta norma sesuai dengan pemakaiannya.
5.      “Masyarakat bahasa bersifat prototipe” maksudnya yaitu  masyarakat bahasa yang memiliki banyak perbedaan berdasarkan tempat masyarakat bahasa yang dimaksud.
6.      Pengertian dan cakupan kode dalam studi sosiolinguistik yaitu kode merupakan “pemicu” yang digunakan oleh pengirim (pembicara ataupun penulis) agar memperoleh tanggapan yang sesuai dari penerima (pendengar ataupun pembaca). Kode dalam hal ini mencakup:
·         Bahasa
·         Ragam
·         Variasi yang tampak pada pilihan kata, tekanan, dan intonasi.
7.      Hubungan antara pilihan bahasa dan ranah pemakaian bahasa yaitu kumpulan suatu kontelasi (perpaduan) yang menentukan pilihan bahasa ataupun pilihan ragam.
8.      “Ranah bersifat relatif” maksudnya yaitu menentukan pilihan bahasa ataupun pilihan ragam yang sama atau serupa.
9.      Dell Hymes mengidentifikasi unsur-unsur konteks yang tersusun sebagai sebuah akronim, SPEAKING yaitu
                              1.         S(etting) dan S(cene) lingkungan dan pemandangan, yang dimaksud ialah latar berlangsungnya tidak tutur.
                              2.         P(articipan), peserta pembicaraan/ pelibat, pembicara yang sering disebut sebagai pelibat 1(P1) lawan bicara sebagai pelibat 2(P2) pendengar sebagai pelibat 3(P3)
                              3.         E(nd), hasil pembicara, hasil pembicara merupakan akibat atau tujuan pembicara yang diharapkan P1 terhadap P2
                              4.         A(ct) sequence, amanat, kata-kata yang berisi pokok pembicaraan
                              5.         K(ey), cara artinya upaya yang dilakukan oleh pelibat 1(P1) agar pembicaranya diterima ataupun dipahami oleh (P2)
                              6.         I(nstrument), alat/ sarana dalam berbicara, orang bisa menyampaikan maksudnya baik secara lisan maupun langsung, ataupun melalui telepon
                              7.         N(orms), kaidah yang mewarnai percakapn / interaksi, norma itu mencakup keempatan berbicara, lama berbicara, dan bagaimana ahli berbicara.
                              8.         G(enre), jenis ialah kategori bentuk percakapan yang dipakai dalam suatu peristiwa wicara.




Tugas/ latihan bab III

1.      Perbedaan konsep bilingualism dan bilingualitas yaitu bilingualism mengacu kepada kedwibahasaan masyarakat, sedangkan bilingualitas mengacu pada kedwibahasaan individu.
2.      Komentar saya terhadap pengertian kedwibahasaan yang dikemukakan oleh Haugen, Wolf, Weinreich, dan kridalaksana yaitu orang menguasai dua bahasa atau lebih dengan menggunakannya secara baik dan benar.
3.      Hubungan antara kedwibahasaan seimbang dan kedwibahasaan majemuk dengan interferensi yaitu kedwibahasaan seimbang, ketika ia mengunakan bahasa X, tidak tampak interferensi struktur terhadap bahasa Y dan juga di kuasainya. Sebaliknya jika ia menggunakan bahasa Y, tidak tampak interferensi struktur terhadap bahasa Y. sedangkan, Kedwibahasaan majemuk, ketika seorang dwibahasawan menggunakan bahasa X, dimasukkannya juga bahasa Y, sehingga memungkinkan terjadinya interferensi.
4.      Hubungan antara kedwibahasaan individu dan kedwibahasaan masyarakat yaitu kedwibahasaan individu selalu digunakan dalam masyarakat, sebaliknya kedwibahasaan masyarakat merupakan refleksi dari penguasaan bahasa oleh individu.
5.      Faktor-fator yang menyebabkan lahirnya kedwibahasaan yaitu
a.       Terbentuknya Negara oleh beberapa suku bangsa atau pun bangsa yang berbeda bahasa
b.      Menetapnya orang-orang dari berbagai Negara pada suatu daerah pemukiman baru.
c.       Adanya kebijakan/ politik bahasa yang mempertahankan bahasa daerah di satu sisi dan di sisi lain menetapkan bahasa lain sebagai bahasa pengantar komunikasi antar etnik/bahasa Negara.
6.      Yang dimaksud dengan diglosia adalah kondisi relative yang menunjukan perbedaan kedudukan bahasa, ada yang berkedudukan tinggi dan yang lainnya berkedudukan rendah.






7.      Hubungan antara diglosia dengan kedwikebahasaan yaitu

Tabel Alternatif Paduan Kedwibahasaan dan Diglosia
DIGLOSIA
KEDWIBAHASAAN
+DWIBAHASA
+DIGLOSIA
+DWIBAHASA
-DIGLOSIA
-DWIBAHASA
+DIGLOSIA
-DWIBAHASA
+DIGLOSIA

Hubungan antara dilosia dengan kedwibahasaan yaitu diglosia menekan pemakaian variasi bahasa dalam masyarakat, baik yang ekabahasa (monolingual) maupun yang anekabahasa (multilingual). Sedangkan kedwibahasaan didasarkan pada pemahaman yang dimana berdwibahasa adalah orang menguasai dan menggunakan dua bahasa.
8.      Perbedaan konsep diaglosia menurut John Gumperz dengan Charles A. Ferguson yaitu menurut John Gumperz adalah kebahasaan yang ada tidak hanya dalam masyarakat multibahasa yang secara resmi mengenal beberapa bahasa tidak hanya dalam masyarakat yang menggunakan variasi bahasa daerah dan klasik, tetapi juga dalam masyarakat yang memakai dialek. Sedangkan menurut Charles A. Ferguson adalah pertama kali memperkenalkan konsep diglosia dari bahasa perancis (diglossie), Ferguson menekankan diglosia pada masyarakat yang mengakui dua bahasa atau lebih sebagai sarana interaksi.
9.      Kriteria diglosia menurut Ferguson yaitu
a.       Fungsi adalah bahasa yang mengembangkan fungsi komuniksi formal termasuk bahasa tinggi (H), sebaliknya bahasa yang mengembangkan fungsi komunikasi informal dan santai termasuk bahasa rendahan (L).
b.      Gengsi adalah bahasa yang dipandang seperior merupakan bahasa H, sedangkan bahasa yang dipandang inferior merupakan bahasa L.
c.       Warisan kesastraan adalah bahasa yang digunakan sebagai wahana dalam pemertahanan dan pewarisan sastra tergolong bahasa H, sebaliknya bahasa yang tidak menjadi pewarisan kesastraan tergolong bahasa L.
d.      Penguasaan adalah bahasa-bahasa di kuasai melalui pemerolehan (akuisisi) dianggap sebagai bahasa L.
e.       Standarisasi adalah bahasa-bahasa yang karena kedudukanya sebagai bahasa perhubungan luas memerlukan klasifikasi/ perumusan kaidah-kaidahnya tergolong bahasa H.
f.       Stabilitas adalah bahasa yang jarang kemasukan unsur bahasa lain tergolong bahasa H. sebaliknya baliknya bahasa yang mudah kemasukan unsur bahasa lain dianggap sebagai bahasa yang labil dan tergolong bahasa L.
g.      Gramatika adalah bahasa yang mempunyai bahasa gramatika sederhana tergolong bahasa L, sebaliknya bahasa yang memliki gramatika yang rumit tergolong bahasa H.
h.      Leksikon/ kosa kata adalah dalam bahasa sering terdapat ragam H atau L yang dimaknai oleh perbedaan leksikal, sebagaimana tampak pada bentuk paralel dan sinonim
i.        Fonologi adalah struktur fonologi bahasa H berbeda dengan struktur fonologi bahasa L. Bahasa H memiliki kaidah fonologi yang sederhana, sebaliknya bahasa L memiliki kaidah fonologi yang rumit.
10.  Yang dimaksud dengan poliglosia yaitu situasi dimana dua kode (bahasa ataupun variasi) digunakan untuk tujuan dan situasi yang berbeda.















Tugas/ latihan bab IV

1.      Alih kode yaitu pergantian atau peralihan bahasa ataupun variasi dalam pemakaian bahasa.
2.      Factor yang menyebabkan seseorang memilih menggunakan alih kode yaitu
1.      Kontak bahasa (language contact) dan ketergantungan bahasa (language dependency)
2.      Kedwibahasaan/ keanekabahasaan
3.      Masing-masing kode mengemban fungsi sendiri artinya untuk menyatakan dua hal yang berbeda
4.      Situasi perubahan isi pesan
5.      Latar belakang penutur
6.      Hadirnya pelibat lain
7.      Pergantian topic pembicaraan
8.      Ingin mempertahankan keaslian formulasi ekspresi karena alasan tabu  ataupun historis.
3.      Jenis-jenis alih kode yaitu
1.      Alih kode metaforik (metaphorical code switching)
2.      Alih kode situasional (situational code switching)
4.      Campur kode yaitu pemakaian dua bahasa atau lebih dengan memasukkan unsur bahasa yang satu kedalam bahasa yang lain secara konsiten.
5.       Factor-faktor yang memicu pemakaian alih kode yaitu
                  1.         Kontak bahasa
                  2.         Kedwibahasaan/ keanekabahasaan
                  3.         Masing-masing kode mengemban fungsi sendiri artinya untuk menyatakan dua hal yang berbeda
                  4.         Situasi perubahan isi pesan
                  5.         Latar belakang penutur
                  6.         Hadirnya pelibat lain
                  7.         Pergantian topic pembicaraan
                  8.         Ingin mempertahankan keaslian formulasi ekspresi karena alasan tabu  ataupun historis.

6.      Jenis-jenis alih kode yaitu
1.      Alih kode metaforik (metaphorical code switching)
2.      Alih kode situasional (situational code switching)
7.      Perbedaan antara alih kode dan campur kode yaitu alih kode adalah pergantian atau peralihan bahasa atau variasi dalam pemakaian bahasa. Sedangkan campur kode yaitu pemakaian dua bahasa atau lebih dengan memasukkan unsur bahasa yang satu ke dalam  bahasa yang lain secara konsisten.
8.      Interferensi yaitu gejalah masuknya unsur suatu bahasa  ke dalam bahasa lain.
9.      Jenis-jenis interferensi yaitu
1.      Bahasa donor/ bahasa sumber, dalam teori penerjemahan disebut source language
2.      Bahasa penyerap (recipient) atau dalam teori terjemahan disebut target language
3.      Unsure yang di serap (importancy)
10.  Contoh data bahasa yang mengandung interferensi yaitu
Bahasa kupang dengan kebiasaan menggunakan bahasa kupang, maka pada saat menggunakan bahasa Indonesia di pengaruhi unsur bahasa kupang disitulah terjadinya interferensi.
11.  Yang dimaksud dengan integrasi yaitu kebiasaan memakai unsur suatu bahasa dalam bahasa lain.
Integrasi yaitu kebiasaan memakai unsure suatu bahasa dalam bahasa lain.
Contonya: bahasa sehari-hari yaitu bahasa kupang dengan kebiasaan menggunakan bahasa kupang, maka pada saat menggunakan bahasa Indonesia di pengaruhi unsur bahasa kupang.










Tugas/ latihan bab V

1.      Variasi bahasa yaitu bentuk ujaran berpola yang dapat dianalisis secara deskriptif sinkronis yang dibatasi oleh makna dan dipergunakan dalam konteks komunikasi.
2.      Macam-macam variasi bahasa berdasarkan latar, status, dan pemakaianya yaitu
1.      Variasi bahasa berdasarkan latar yaitu
a.       Kolokial
b.      Glosolalia
c.       Idiolek
2.      Variasi bahasa berdasarkan status yaitu
a.       Bahasa ibu (mother tongue)
b.      Bahasa daerah
c.       Bahasa nasional
d.      Bahasa Negara
e.       Lingua franca
f.       Bahasa resmi
3.      Variasi bahasa berdasarkan pemakainya yaitu
a.       Bahasa lisan
b.      Bahasa tulis
c.       Register
d.      Pijin (pigjin) dan kreol
3.      Hubungan variasi pijin dengan kroel yaitu pijin tidak memiliki penutur asli, pijin berubah menjadi kreol yang telah memiliki penutur asli. Kreol tidak lagi berfungsi sesaat, tetapi telah mengemban fungsi jangka panjang, bahkan menjadi identitas penuturnya.
4.      Perbedaan konsep bahasa nasional dengan bahasa Negara yaitu bahasa nasional mengacu pada nasionalisme/ kebangsaan, sedangkan bahasa Negara lebih mengacu pada aspek kewilayaan. 
5.      Kelebihan dan kelemahan bahasa lisan yaitu
Kelibihannya:
1.      Factor kejelasan
2.      Factor kdapat dikecepatan mereaksi
3.      Beberapa situasi diatasi oleh bahasa lisan, misalnya dalam keadaan gelap orang tidak bisa berbahasa tulis (membaca dan menulis) atau mengungkapkan banyak hal dalam waktu yang singkat.
4.      Bahasa lisan lebih efisien
Kelemahannya:
1.      Tidak dapat simpan lama
2.      Bersifat resiprokal 
6.      Kelebihan dan kelemahan bahasa tulis yaitu
Kelebihannya:
1.      Dapat disimpan lama
2.      Tidak bersifat resiprokal
3.      Krena lama disimpan
Kelemahannya:
1.      Beberapa situasi tidak dapat diatasi misalnya dalam keadaan gelap
2.      Ketidakjelasan
3.      Tidak cepat mereaksi
7.      Perbedaan konsep bahasa ibu dengan bahasa daerah yaitu
·         Bahasa ibu adalah bahasa yang digunakan dirumah; bahasa yang digunakan oleh ibu untuk berkomunikasi engan anak-anaknya semasa kecil. Sedangkan,
·         Bahasa daerah (vernacular) ialah bahasa yang dipakai oleh penutur yang tinggal disuatu daerah tertentu, misalnya: bahasa Dawan.










Tugas/ latihan bab VI

1.      sikap bahasa yaitu merupakan cara menggunakan bahasa yang menggambarkan hubungan antarpelibat dalam proses komunikasi.
2.      contoh fakta yang menunjukan sikap positif dan sikap negative terhadap bahasa yaitu
Sikap positif: mennghargai, mencintai,  peduli terhadap bahasa
Sikap negative: tidak menghargai bahasa sendiri (bahasa daerah, maupun bahasa persatuan)
3.      ciri yang digunakan untuk mengidetifikasi sikap bahasa menurut Dittmar yaitu
1.      Pemilihan bahasa dalam masyarakat multilingual
2.      Distribusi perbendaharaan bahasa
3.      Perbedan-perbadaan dialectal
4.      Problem yang timbul sehingga akibat adanya interaksi antar individu.




















Tugas/ latihan bab VII

1.      Hubungan anatara bahasa dengan status social pemakainya yaitu bahsa selalu digunakan dalam dimensi social, maka setiap ekspresi lingual menggambarkan sratifikasi social secara sangat halus.
2.      Yang dimaksud dengan kelas social terbuka dan kelas social tertutup dalam hubungan dengan pemakaian bahasa yaitu
Kelas social terbuka yaitu sejumlah orang yang mungkin dikategorikan sebagai satu kelas (mungkin kelas atas), yang menggunakan kata organisasi dengan lafal orhanisasi. Lafal semacam ini bisa oleh siapa saja, artinya sifatnya terbuka. Sedangkan kelas soial tertutup yaitu orang yang dikategorikan kelas bawah. 
3.      Berdasarkan factor pemakaian bahasa, perbedan antara bahasa pria dengan bahasa wanita menurut saya adalah
Bahasa pria yaitu menggunakan struktur bahasa yang kompleks, nada tinggi, intonasinya kasar, dalam pelafalan fonem sama dengan perempuan, dalam menyampaikan maksud pria lebih menggunakan gaya penyimpang sehingga memerlukan penafsiran, tidak selalu menggunakan gaya bahasa, terdapat campur kode, alih kode dan interferensi. Sedangkan wanita, sering menggunakan struktur bahasa yang sederhana, nada yang halus atau lembut, intonasi rendah, pelafalan fonem sama dengan pria,  menyampaikan maksud secara langsung, tidak selalu menggunakan gaya bahasa, lebih sering memperhatikan campur kode, alih kode, dan interferensi.
4.      Perbedaan diksi, struktur kalimat, dan pemanfaatan unsur suprasegmental antara anak-anak, remaja dan orang dewasa pada ranah tertentu untuk guyub tutur tertentu yaitu 
Struktur kalimat, yaitu
·         Anak lebih menggunakan direduksi atau kata suku dua. Misalnya: bibi, mama, papa.
·         Remaja menggunakan singkatan dan akronim. Misalnya kembo : kelihatan muka bodoh, sksd : sok kenal sok dekat.
·         Dewasa menggunakan bahasa dengan baik dan benar.
Pemanfaatan suprasegmental yaitu
·         Anak-anak: intonasi, tekanan,durasi, nada, belum teratur
·         Remaja: kadang benar, dan juga salah, kadang kasar, lembut.
·         Dewasa: sudah bisa membedakan nada tinggi dalam situasi yang berbeda dengan nada rendah.

























TUGAS/ LATIHAN BAB VIII


      1.         Pengertian perencanaan bahasa menurut Haugen dan Tauli yaitu
Menurut Haugen yaitu usaha membimbing perkembangan bahasa kearah yang diinginkan oleh para perencana.
Menurut Tauli yaitu kegiatan metodis dalam mengatur dan memperbaik bahasa-bahasa yang ada ataupun menciptakan yang baru (bahasa regional, bahasa nasional ataupun bahasa internasional).
      2.         Cakupan perencanaan bahasa menurut Moeliono yaitu
1.      Pemilihan sandi atau kode bahasa
2.      Penstabilan sandi yng dipilih
3.      Penambahan jumlah pilihan-pilihan bahasa
4.      Pemakaran berupa perluasan kosa kata
5.      Penentuan bahasa
6.      Pemantapan sesuai dengan fungsinya
7.      Pemilihan dan pengembangan aksara
8.      Pengembangan lingual france
9.      Pemodernan bahasa
10.  Pembakuan bahasa
      3.         Prinsip-prinsip perencanaan bahasa yaitu
1.      prinsip C(larity)
                                                       a.            ekspresi tidak menimbulkan salah pengertian
                                                      b.            ekspresi lingual harus lugas
                                                       c.            tidak mengandung redundan, bagian kalimat yang tidak mempengaruhi makna supaya dihidari
                                                      d.            lebih besar kemungkinan semantic yang membingungkan lebih besar terjadi perbedaan ekspresi
2.      prinsip E(conomy)
                                                        a.            unit bahasa harus sekecil mungkin
                                                        b.            ekspresi lingual harus sependek mungkin
                                                        c.            lebih sering ekspresilebih pendek daripada yang seharusnya
                                                       d.            ekspresi tidak boleh mengandung makna ganda
3.      prinsip A(esthetic)
                                                       a.            ekspresi lingual haus mengandung keindahan
                                                      b.            keindahan dimaksud mencakup: kesimetrisan, keharmonisan, dan kesempurnaan.
      4.         Aplikasi prinsip perencanaan bahasa yaitu
1.      Prinsip E-a dan E-b selaras dengan prinsip C-c
2.      Prinsip E-b selaras dengan prinsip E-d sebagai sebuah kaidah
3.      Ekspresi panjang boleh digunakan jika ekspresi pendek tidak memberikan kejelasan.
      5.         Metode perencanaan bahasa yaitu
1.      Analisis untung rugi
2.      Pembentukan keputusan etnis berkaitan dengan kemudahan komunikasi
3.      Menghitung derajat kedwibahasaan
4.      Metode komparasi
5.      Pengukuran jarak bahasa
6.      Pengukuran sikap bahasa
7.      Survei sosiolinguitik
      6.         Pembakuan bahasa yaitu standarisasi yang dilakukan oleh badan resmi atau pemerintah, yang memutuskan mengenai apa yang benar dan apa yang salah dalam sebuah bahasa.
      7.         Yang dimaksud dengan bahasa baku yaitu ukuran atau tolak ukur sebagai ragam yang dianggap baik dan benar.
      8.         Ciri-ciri bahasa baku yaitu
1.      Stabilitas yang luwes
2.      Intelektualitas
      9.         Hubungan antara bahasa baku dan bahasa ideal yaitu bahasa ideal sebenarnya merupakan acuan bagi penetapan bahasa baku.
    10.       Yang dimaksud dengan fungsi bahasa yaitu nilai pemakaian sebagai tugas pemakaian bahasa sebagai tugas sebagai pemakaian bahasa itu dalam kedudukan yang diberikan kepadanya.
    11.       Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa adalah status relative bahasa sebagai system lambing nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai social yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan.
    12.       Fungsi dan kedudukan bahasa-bahasa di Indonesia yaitu
1.      Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional barfungsi sebaggai berikut:
                                                       a.            Lambang kebangsaan nasional
                                                      b.            Alat pemersatu berbagai suku yang berbeda bahasa daerahnya
                                                       c.            Lambang identitas nasional
                                                      d.            Alat perhubungan antar daerah 
2.      Dalam kedudukkannya sebagai bahasa Negara berfungsi sebagai berikut:
                                                       a.            Bahasa resmi kenegaraan
                                                      b.            Bahasa pengantar resmi pada lembaga penddikan
                                                       c.            Bahasa pembangunan
                                                      d.            Bahasa dalam pengembangan budaya dan iptek.

















TUGAS/ LATIHAN BAB IX

1.      Dasar pemikiran Einar Haugen ketika memunculkan konsep ekologi bahasa yaitu adanya interaksi antara bahasa dan lingkungannya, dengan sebuah metafora yang ia bandingkan dengan hubungan ekologi antara sekelompok spesies binatang dan tumbuhan tertentu dalam dan dengan lingkungan tertentu.   
2.      10 pertanyaan penuntun yang digunakan oleh Einar Haugen didalam menyikapi ekologi bahasa yaitu
                              1.         Apa ciri khas suatu bahasa dalam hubungan dengan bahasa lain?
                              2.         Siapa pengguna bahasa tersebut?
                              3.         Apa domain penggunaannya?
                              4.         Apa bahasa yang dipakai bersama oleh penggunanya?
                              5.         Apa variasi internal yang ditunjukkan oleh bahasa ?
                              6.         Apa ciri bagi tradisi tulis ?
                              7.         Bagian tulisan mana yang sudah di stndarisasikan?
                              8.         Apa jenis dukungan institusi pemerintah?
                              9.         Apa sikap penggunanya
                            10.       Apa status tipologi dan klasifikasi Ekologis
3.      Perbedaan konsep ekologi bahasa menurut Haugen dengan ekologi bahasa menurut Mackey yaitu Haugen, ekologi bahasa yaitu sebagai ilmu tentang interaksi antara suatu bahasa tertentu dengan lingkungan tempat bahasa itu dituturkan. Sedangkan 
Mackey merupakan  ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan ketergantungan dalam sebuah system.
4.      “Ekologi bahasa bisa memunculkan fenomena pergeseran dan kepunahan bahasa” maksud pernyataan ini yaitu menghilangnya suatu bahasa di beberapa daerah dikarenakan menghilang penutur asli bahasa tersebut karena tidak memiliki pewaris, di samping itu karena bencana alam seperti gempa bumi, air bah.
5.      Konsep ketahanan bahasa dan pemertahanan bahasa yaitu
Konsep ketahanan bahasa adalah bertahannya suatu bahasa bukan karena dihianati dan juga bukan di rencanakan tetapi secara alamiah. Sedang pemertahanan bahasa adalah hal bertahannya suatu bahasa karena adanya tinadakan yang disengaja, misalnya dengan merumuskan kebijakan bahasa.

1 komentar:

  1. Viscontaneous Videos - Viscontaneous Videos - Videoodl.cc
    Viscontaneous Videos: Video clips of mp3 juice yourself performing Watch a Video or Download Viscontaneous Video: Viscontaneous Video: Viscontaneous Video: Viscontaneous Video: Viscontaneous Video: Viscontaneous

    BalasHapus